Mata Uang Negara Pantai Gading / Cote d’Ivoire

Cote d’Ivoire, atau Pantai Gading, adalah sebuah bangsa di Afrika Barat. Perbatasan selatannya terletak di Teluk Guinea. Dari abad pertengahan, kawasan Pantai Gading adalah rute perdagangan yang sibuk dalam perdagangan trans-Sahara. Pedagang dari Afrika Utara membeli emas, garam, dan budak dari wilayah tersebut. Pedagang bertukar barang untuk barang lain karena tidak ada mata uang resmi pada saat itu. Selama periode kolonial, Cote d’Ivoire mengadopsi mata uang resmi pertamanya, yang dikaitkan dengan franc Prancis. Saat ini, mata uang resmi negara adalah Franc Afrika Barat.

Pengaruh Prancis dalam Mata Uang Cote d’Ivoire

Sejak tahun 1482, orang Eropa melakukan perjalanan ke pantai Afrika Barat untuk mencari komoditas. Interaksi dengan pedagang Belanda, Perancis, dan Inggris berlangsung hingga tahun 1842, ketika otoritas Prancis menyita Pantai Gading dan menjadikannya koloni Perancis. Para pemukim menanam coklat, kopi, tanaman kelapa sawit, dan pisang, yang bertujuan untuk mengekspor komoditas ke Prancis dan negara-negara Eropa lainnya. Tak lama setelah itu, para penjajah mulai mengekspor hasil pertanian mereka ke Prancis, Inggris, Portugal, Spanyol, dan Jerman. Pada tahun 1904, Cote d’Ivoire ditambahkan ke dalam kelompok koloni Perancis Afrika Barat yang dikenal sebagai ‘Federasi Afrika Barat Prancis.’ Sama seperti koloni Prancis lainnya, Cote d’Ivoire dibuat untuk mengadopsi franc Perancis CFA Afrika Barat sebagai mata uang resmi pertamanya.

Franc Afrika Barat Perancis

Franc Perancis CFA Afrika Barat dikaitkan dengan franc Prancis dan diproduksi dan diedarkan oleh Bank of West Africa yang terletak di Dakar, Senegal. Mata uang diperkenalkan pada tahun 1903, dan hanya ada dalam bentuk uang kertas. Catatan itu dalam denominasi 5, 25, 50, 100, 500, dan 1.000 franc. Koin aluminium perunggu dari 1 franc dan 50 centimes pertama kali dikeluarkan pada tahun 1944. CFA Franc Afrika Barat diperkenalkan ke koloni Perancis di Afrika Barat, termasuk Pantai Gading.

Franc CFA Afrika Barat

Franc CFA Afrika Barat dan franc CFA Afrika Tengah dikeluarkan secara bersamaan. Kedua mata uang memiliki nilai yang sama dan dijamin oleh perbendaharaan Perancis. CFA Franc Afrika Barat diterbitkan dalam bentuk uang kertas dari berbagai denominasi. Bank Sentral Negara-negara Afrika Barat mengambil peran memproduksi dan mengedarkan mata uang dari Bank Afrika Barat. Sampai hari ini, Pantai Gading masih menggunakan franc CFA Afrika Barat sebagai alat pembayaran yang sah. Negara-negara Afrika Barat lainnya yang menggunakan mata uang adalah Benin, Togo, Senegal, Mali, Burkina Faso, Niger, dan Guinea-Bissau.

Manfaat Franc CFA Afrika Barat

Mata uang bersama telah meningkatkan perdagangan di wilayah Afrika Barat, khususnya di Cote d’Ivoire, karena pedagang tidak khawatir tentang fluktuasi nilai tukar. CFA Franc Afrika Barat adalah mata uang yang stabil, yang telah memungkinkan ekonomi untuk mengalami pertumbuhan yang stabil. Terakhir, para pelaku bisnis di kawasan itu menjalankan bisnis mereka dengan mudah karena mereka memiliki mata uang yang sama.

Keterbatasan Franc CFA Afrika Barat

CFA Franc Afrika Barat memiliki beberapa kekurangan. Mengingat hubungannya dengan perbendaharaan Prancis, beberapa orang merasa bahwa mata uang dikendalikan oleh otoritas Prancis. Selanjutnya, fakta bahwa mata uang memiliki nilai tukar tetap terhadap euro berarti franc CFA Afrika Barat tidak mencerminkan perubahan dalam situasi ekonomi, yang membuatnya menjadi mata uang berisiko untuk digunakan.

 

Sumber

Hits: 6182


Add a Comment

Your email address will not be published.