Mata Uang Negara Afrika Selatan

Apa Mata Uang Afrika Selatan?

Mata uang resmi Afrika Selatan adalah rand Afrika Selatan. Afrika Selatan adalah negara yang ditemukan di titik paling selatan benua Afrika. Berbatasan dengan Samudra Atlantik di selatan dan pantai barat, dan Samudra Hindia di timur. Afrika Selatan adalah negara multi-etnis dengan sekitar 56 juta orang. Mata uang resmi adalah ZAR (kode ISO), Rand Afrika Selatan. Rand Afrika Selatan digunakan di negara-negara tetangga seperti Lesotho, Namibia, dan Swaziland, meskipun mereka memiliki mata uang masing-masing.

Sejarah Rand

Rand pertama kali digunakan pada tahun 1961 selama periode Uni Afrika Selatan dibentuk. Mata uang baru itu digunakan untuk menggantikan pound Afrika Selatan, dan berfungsi untuk menghilangkan denominasi shilling, pound, dan pence. Itu digunakan sebagai tender hukum dimana 1 pound setara dengan 2 rands, dan 10 shilling ditukar dengan satu rand. Untuk menciptakan kesadaran tentang bentuk uang dan mata uang baru, pemerintah memperkenalkan maskot yang disebut Decimal Dan, ditambah dengan kampanye radio dan media intensif untuk menginformasikan massa. Rand mengalami nilai tukar stabil sejak awal hingga awal 1980-an. Sejak 1961 hingga 1971, rand setara dengan USD 1,40, yang nilainya relatif tinggi. Tekanan politik pada 1980-an bersamaan dengan sanksi terhadap Afrika Selatan karena apartheid menyebabkan depresiasi tinggi pada rand. Tingkat inflasi yang tinggi juga berkontribusi besar terhadap penurunan nilai mata uang.
Pada Maret 1982, mata uang diperdagangkan di atas R 2 per dolar. Pada awal 1990-an, ketidakpastian politik semakin melemahkan mata uang dan mempercepat tingkat depresiasi rand. Selama pemilihan umum 1994, rand mengalami salah satu titik terlemahnya ditambah dengan serangkaian reformasi nasional yang mencakup pemilihan gubernur baru ke Reserve Bank. Pada tahun 2001, mata uang merosot ke level terlemah dalam sejarah setelah serangkaian acara lokal dan acara internasional.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Depresiasi

Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan nilai mata uang dari waktu ke waktu. Pertama, defisit akun Afrika Selatan memburuk pada tingkat tinggi dan melebar ke rekor 7,3% dari PDB yang mewakili tertinggi 37 tahun. Kedua, tingkat inflasi lima tahun mendekati 9%. Sebagian besar investor global khawatir tentang krisis subprime yang berkembang dan memilih pasar lain atau lingkungan yang menguntungkan.
Krisis energi juga berkontribusi pada melemahnya rand, karena listrik Eskom di negara itu tidak dapat memenuhi permintaan energi yang tinggi. Rand terus dipengaruhi oleh perubahan global besar seperti Inggris meninggalkan Uni Eropa. Ini karena defisit perdagangan Afrika Selatan yang tinggi dibandingkan dengan negara lain.

 

Sumber : WorldAtlas

Hits: 3871